By Heru Afandi

Thursday, May 2, 2013

Doa Manusia Bodoh (jangan dibaca)



Tuhanku Yang Maha Adil, maafkan lah makhluk mu yang engkau ciptakan serba sempurna tapi berteriak – teriak tidak sempurna di muka duniawi.

Tuhanku Yang Maha Mengetahui, maafkan lah hamba-Mu yang Engkau titipkan otak yang hebat ini, maafkan hamba-Mu ini karena tidak mampu mengontrolnya dengan baik,

 Tuhanku Yang Maha Perkasa, maafkan lah hamba-Mu yang lemah ini, tapi berteriak – teriak mengklaim dirinya pencabut nyawa.

Tuhanku Yang Maha Kaya, maafkan hamba-Mu yang matanya silau dengan kilauan emas, perak dan kawan – kawannya. Yang merampas hak saudaranya, yang tertipu oleh cerahnya matahari dunia, yang hausnya hilang dengan minum air keruh sungai dunia.

                Tuhanku Yang Maha Mengetahui, Aku ini manusia tapi aku tidak tahu manusia ini makhluk seperti apa?, Tuhan ku, Engkau titipkan manusia  otak yang luar biasa, tapi tidak tahu potensiny seperti apa?.

                Tuhanku Yang Maha Segalanya, manusia tau bahwa yang benar datangnya hanya dari Engkau Tuhanku, manusia sadar betul bahwa segala bentuk kesalahan datangnya dari manusia. Tuhanku Yang Maha perkasa maafkan Ketika manusia telah berani melangkahi wewenang-Mu. Tuhanku maafkan ke khilafan manusia karena sesungguhnya manusia lupa bahwasanya hanya Engkau lah yang pantas se pantas – pantasnya sebagai penentu kebenaran, bahwasanya Engkau mempunyai aturan yang sangat jelas, bahwasannya mereka juga lupa Engkau mempunyai wakil yang sangat cerdas dan suri tauladan yang terbaik dari golongan manusia.

Tuhanku, maafkan kelupaan manusia. Tuhanku, maafkan ketidak sadaran manusia yang berani memvonis kebenaran itu. Tuhanku Yang Maha Adil, maafkan manusia yang berani memvonis sesuatu itu salah. Tuhanku Yang Maha Mengetahui, maafkan manusia karena mengira otak ini mampu merumuskan kebenaran secara mutlak.  Tuhanku, manusia ini sadar betul bahwa  dunia ini hanya tentang persepsi. Tuhanku maafkan kekacauan dunia ini karena berusaha menentukan kebenaran mutlak.

Tuhanku, maafkan karena manusia mengira kebaikan adalah kebenaran. Tuhanku maafkan manusia karena mengira keburukan adalah kesalahan. Tuhanku maafkan jika biangnya kesalahan ini mencoba mendefinisikan kebenaran dan memvonis kesalahan.

Tuhanku Yang Maha Pemaaf, maafkan manusia-Mu yang tidak mampu menampar otak manusia. Tuhanku Yang Maha Pemaaf, maafkan manusia-Mu yang tidak kuat menahan tajamnya hujaman kata-kata.

Tuhanku Yang Maha Segalanya, manusia sadar bahwa hanya Engkau yang berhak menentukan kebenaran dan memvonis kesalahan. Tuhanku maafkan manusiamu yang mengira dirinya cerdas untuk mencoba membantu wewenang-Mu. Tuhanku, maafkan lah manusia-Mu yang lupa dan tidak sadar bahwa kapasitas otak titipan-Mu hanya sampai pada menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.

Tuhanku Yang Maha Pemaaf, manusia mohon maafkan lah manusia.






Read More >>

Saturday, January 5, 2013

Manusia hidup untuk apa?



Manusia Hidup untuk apa?, ini lah pertanyaan yang selalu terlintas di benak seorang manusia. Manusia hidup sebenarnya untuk apa?, pertanyaan ini selalu saja muncul ketika perjalanan hidup terasa sangat berat dan sulit.

Manusia hidup untuk apa?,  pertanyaan inilah yang sering menyusup dalam pikiran manusia. Dan lagi – lagi, setiap kali berusaha menjawab atau menemukan jawabannya, lagi lagi pikiran ini membatasi kemampuannya. Pikiran ini soelah memberontak, menolak untuk bekerja.

Jawaban yang selalu terdengar dari pengalaman senior  kehidupan (kakek/nenek/orang tua), kita hidup adalah untuk menjadi khalifah di bumi. Lalu jawaban itu saja alam otak dan bawah sadar tanpa banyak protes. Sampai kita kembali menemukan fakta tidak sinkron dengan teori,  fakta yang bertentangan dengan faham yang diberikan di awal, manusia hidup sebagai khalifah di muka bumi, lalu di depan mata kita manusia yang masih hidup malah merusak bumi itu sendiri. Dan pada hari ini, manusia bahkan tidak dapat membuktikan bahwa  ia telah berhasil memfungsikan otak beserta akal yang luar biasa yang dititipkan oleh Tuhan.

Lalu muncul lagi pertanyaan, “manusia hidup untuk apa?,  berpikir  dan berpikir terus. Sebenarnya manusia hidup untuk apa?, Dan selalu saja pertanyaan ini menghambat dan mematikan semangat manusia.
Hidup terus berjalan, waktu terus berputar, terus berganti siang dan malam. Terus saja pertanyaan itu datang lagi. Seiring pola pikir yang terus terbentuk, pertanyaan itu menghantui lagi. Manusia hidup untuk apa?, Manusia hidup untuk apa?, kenapa manusia di hidupkan?, dan manusia itu hidup untuk apa?  Pertanyaan ini terus saja memperkosa pemikiran dari manusia yang merasa diri dan pemikirannya cukup sanggup menjawabnya dengan logika terbatas yang di anugrahkan Tuhan.

Ya, manusia hidup untuk apa?, hanya manusia itu yang dapat menjawabnya. Hanya manusia itu yang akan mencari jalan menuju jawaban sesungguhnya, jawaban sebenar – benarnya jawaban, jawaban yang tidak akan bisa diterima oleh orang lain, jawaban yang hanya akan menginspirasi seorang yang berhasil menemukan jalannya. Jawaban  yang akan merubah pemikiran manusia itu menjadi manusia yang seutuhnya.


Dan jawaban itu hanya milik manusia itu sendiri!!!!

"If the fact don't fit the teory, change the facts"
Albert Einstein



Read More >>